Pengenalan
Tanaman Kentang
Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.)
merupakan tanaman semusim yang berbentuk semak. Menurut Sunarjono (2007), tanaman kentang
termasuk divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, kelas Dicotyledonae,
ordo Tubiflorae, famili Solanaceae, genus Solanum, dan
Spesies Solanum tuberosum L. (Sunarjono, 2007). Kentang termasuk tanaman semusim karena
hanya satu kali berproduksi dan setelah itu mati. Umurnya relatif pendek hanya
90-180 hari.
(Samadi, 2007)
Spesies Solanum tuberosum L. mempunyai
banyak varietas. Umur tanaman kentang bervariasi menurut varietasnya. Kentang
varietas genjah berumur 90-120 hari, varietas medium berumur 120-150 hari, dan
varietas dalam berumur 150-180
hari. Daun kentang terletak berselang seling pada batang tanaman. Daun
berkerut-kerut dan permukaan bagian bawah daun berbulu. Warna daun hijau muda
sampai hijau tua hingga kelabu, ukuran daun sedang dan tangkai pendek. Batang
berbentuk segi empat atau segi lima, tergantung varietasnya, tidak berkayu,
bertekstur agak keras, batang kentang umumnya lemah sehingga mudah roboh bila
terkena angin kencang. Warna batang umumnya hijau tua dengan
pigmen ungu. (Samadi,
2007)
Tanaman kentang
memiliki
sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar tunggang menembus tanah sampai
kedalaman 45 cm, sedangkan akar serabut tumbuh menyebar ke arah samping. Akar
tanaman berwarna keputihan dan berukuran sangat kecil, di antara akar-akar ini
ada yang berubah
bentuk dan fungsi menjadi bakal umbi (stolon),
kemudian stolon akan menjadi
umbi kentang.
Tanaman kentang ada yang berbunga dan
ada yang tidak berbunga, tergantung varietasnya. Warna bunga bervariasi, kuning
atau ungu. Kentang
varietas Desiree berbunga ungu, varietas Cipanas, Segunung dan Cosima
bunga dan
benang sarinya
berwarna kuning, sedangkan putik berwarna putih. Bunga kentang tumbuh dari
ketiak daun teratas. Umbi terbentuk dari cabang samping di antara akar-akar.
Proses pembentukan umbi ditandai terhentinya pertumbuhan memanjang dari rhizoma atau stolon, diikuti pembesaran sehingga rhizoma membengkak. Umbi berfungsi menyimpan cadangan makanan
seperti karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Ukuran
bentuk dan warna umbi kentang bermacam-macam tergantung varietasnya, ukuran umbi
bervariasi dari kecil hingga besar. Bentuk umbi ada yang bulat, oval agak
bulat, dan bulat panjang. Umbi kentang ada yang berwarna kuning, putih, dan
merah. Umbi kentang memiliki mata tunas sebagai bahan perkembangbiakan
menjadi tanaman baru. Selain mengandung zat gizi, umbi kentang
juga mengandung solanin. Zat solanin bersifat racun dan berbahaya bagi
yang memakannya. Racun solanin tidak
dapat hilang apabila
umbi tersebut keluar tanah dan terkena sinar matahari. Umbi kentang yang masih
mengandung racun solanin berwarna
hijau walaupun telah tua. (Samadi, 2007)
Menurut Samadi
(2007),
kandungan gizi kentang setiap 100 gram kentang adalah mengandung 347 kalori, karbohidrat 85,6 g,
protein 0,3 g, lemak 0,1 g, kalsium 20 mg, fosfor 30 mg, zat besi 0,5 mg, dan
vitamin B 0,04 mg. Kandungan nilai gizi kentang dibandingkan dengan bahan pangan
lain dapat dilihat pada Tabel 1.
Jenis Tanaman
|
Total
Produksi (ton/ha)
|
Produksi
energi (kkal/ha)
|
Produksi
(kg/ha)
|
Protein
(%)
|
Produksi
(kg/ha)
|
Karbohidrat
(%)
|
Kentang
|
8,8
|
678
|
176
|
2
|
1.496
|
7
|
Beras
|
1,9
|
688
|
127
|
6,4
|
142,5
|
7,5
|
Terigu
|
1,2
|
394
|
144
|
12
|
828
|
6,9
|
Jagung
|
1,3
|
458
|
117
|
9
|
988
|
76
|
Kedelai
|
1,3
|
525
|
442
|
34
|
-
|
-
|
Sumber: Samadi (2007)
Syarat
Tumbuh Tanaman
kentang
Kentang termasuk tanaman yang dapat
tumbuh di daerah tropis
dan subtropis dan dapat tumbuh pada ketinggian
500 m
sampai dengan 3000
m di atas permukaan laut, terbaik pada ketinggian 1300 m di atas permukaan
laut. Tanaman kentang dapat tumbuh baik pada tanah yang subur, dan mempunyai
drainase yang baik, tanah liat yang gembur, debu atau debu berpasir. Tanaman kentang
toleran terhadap pH pada selang yang cukup luas, yaitu 4,5 sampai 8,0, pH
optimum untuk produksi yaitu 5,0 sampai 6,5. Tanaman kentang tumbuh baik pada
lingkungan dengan suhu rendah, yaitu 15 0C sampai 20 0C,
cukup sinar matahari, dan kelembaban udara 80% sampai 90%.
Pertumbuhan optimum umbi yaitu pada suhu 18-20 0C dengan suhu rata-rata
15,5 0C. (Sunarjono,
2007)
Tanaman kentang memerlukan banyak air,
terutama pada fase
berbunga. Tanaman
kentang tidak akan tumbuh baik apabila hujan lebat
yang berlangsung terus menerus. Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman
kentang adalah 2000-3000
mm/tahun. Umumnya tanaman kentang baik ditanam pada daerah yang memiliki hari pendek,
tetapi untuk pembentukan bunga tanaman menghendaki hari panjang yaitu 16-18 jam
sehari. Varietas tanaman
kentang yang dikembangkan di Indonesia sebaiknya dipilih
yang berhari pendek karena Indonesia merupakan daerah tropis basah dimana
hari pendek disertai suhu tinggi akan mendorong pembentukan umbi yang optimal. (Sunarjono, 2007)
Teknik Perbanyakan dengan Bibit
Umumnya tanaman kentang diperbanyak
dengan umbinya. Ukuran umbi yang biasa ditanam yaitu kelas
I berat umbinya 30-45 gram atau bediameter 30-45 mm, kelas II berat umbinya
45-60 gram atau berdiameter 45-55 mm, kelas III berat umbi-nya 60-80 gram
atau berdiameter 55-65 mm. Pembibibitan harus dilakukan sesuai dengan kaidah
pembibitan yaitu kondisi
lahan harus diperiksa dengan baik dan teliti terutama mengenai ketinggian
tempat diatas 1000 m dpl, tidak menggunakan lahan
bekas sumber penyakit berbahaya, sumber air mudah ditemukan, tanaman kentang
yang akan dibibitkan harus sehat dan terbebas dari serangan penyakit menular. Seleksi
dilakukan setelah umbi bibit dipanen. Umbi yang digunakan untuk bibit dipilih
dari umbi yang sehat dan bentuknya normal. Umbi yang terkena penyakit, cacat, dan bentuk umbinya
menyimpang harus dibuang.
Lokasi pembibitan kentang sebaiknya
dipisahkan dari tanaman kentang budidaya. Hal tersebut untuk menghindari
penularan penyakit virus yang ditularkan oleh serangga pembawa virus. Semakin jauh
jarak isolasi antar lokasi
pertanaman kentang, semakin
kecil kemungkinan penularan kutu yang menjadi penular virus. Hal tersebut
disebabkan oleh kemampuan terbang kutu yang terbatas. Selain menggunakan umbi, teknik
perbanyakan umbi juga dapat dilakukan menggunakan biji, setek daun, dan kultur
jaringan. (Hartus,
2001 )
Teknik
Penanaman Tanaman Kentang
Persiapan Lahan
Menurut Samadi (2007), setiap
melakukan pergantian tanaman, lahan harus diolah kembali untuk membersihkan
gulma, dan untuk memperbaiki struktur tanah
supaya gembur sehingga layak ditanami tanaman kentang kembali. Lokasi
penanaman kentang yang paling baik adalah lahan sawah bekas tanaman padi. Padi
tidak satu famili dengan kentang sehingga
dapat memutus daur
hama dan penyakit. Bedengan dibuat memanjang ke arah
barat-timur agar memperoleh sinar matahari secara optimal. Bedengan dibuat
tegak lurus dengan kemiringan tanah pada lahan berbukit, sehingga merupakan teras-teras
yang dapat mencegah
erosi.
Lahan untuk bertanam kentang sebaiknya
bersih dari semak sisa-sisa akar tanaman sebelumnya. Tanah diolah dengan
menggunakan traktor atau cangkul sampai halus dan bersih dari gulma. Kedalaman
mengolah tanah antara 30-40 cm. Tanaman kentang menghendaki tanah yang gembur
dengan aerasi baik. Apabila tanah keras akan menyulitkan perkembangan umbi, kemudian lahan
yang diolah diberi pupuk kandang atau kompos matang. Kebutuhkan pupuk setiap satu hektar lahan
adalah 20-40 ton atau 0,5-0,8 kg/tanaman. (Samadi, 2007)
Penyediaan Bibit
Umbi
bibit yang
dibutuhkan setiap lahan satu hektar sebanyak 1.200-2.000 kg. Bibit kentang
yang ditanam sebaiknya dari varietas unggul. Berat umbi ideal adalah antara
30-60 gram. Munculnya tunas umbi bibit dapat juga dipercepat dengan memberikan gas
etilen cair atau gas CS2 cair dengan dosis 20-25 cc/kg bibit
kentang. Umbi
bibit dapat
ditanam setelah tunas yang muncul memiliki panjang
tunas sekitar
2 cm. (Hartus, 2001)
Pemupukan
Pemberian
pupuk buatan berupa N, P, dan K diberikan secara bersamaan dengan penanaman. Jadwal
pemberian pupuk pada tanaman kentang dapat dilihat pada Tabel 2.
No
|
Perlakuan
|
Waktu
Pemberian
|
||
0 HST
|
21 HST
|
45
HST
|
||
1
|
Pupuk
Kandang
|
20-40 ton
|
|
|
2
|
Pupuk
buatan
|
|
|
|
|
Urea
|
|
150-200 kg
|
100-150
kg
|
|
SP-36
|
500 kg
|
|
|
|
KCL
|
|
100 kg
|
100
kg
|
Sumber: Samadi (2007).
Penanaman
Penanaman tanaman kentang dilakukan satu minggu
setelah pengolah-an tanah dan pembuatan bedengan. Mula-mula
pupuk kandang diletakan dalam alur berjarak 25-30 cm, dengan dosis 0,5 kg - 0,8 kg per titik. Umbi bibit
diletakan satu per satu diatas pupuk kandang kemudian diberikan furadan dan pupuk buatan sebanyak
15 gram/tanaman yang terdiri dari campuran pupuk urea dan SP36. Umbi dibenamkan
dengan tanah sampai setebal 15-20 cm. Jarak tanam tanaman kentang dapat
berjarak 25 x 80 cm atau 30 x 70 cm dan populasi
tanamannya masing-masing 50.000/ha atau 47.000/ha. (Samadi, 2007)
Pemeliharaan
Pemeliharaan
pada tanaman kentang meliputi menyiang gulma, menyiram tanaman, mengendalikan
organisme pengganggu tanaman (OPT) dan memberikan pupuk susulan. Pemupukan
dilakukan pada waktu tanam dan setelah penyiangan, pemupukan dilakukan sekitar 1
bulan setelah tanam. Pemupukan
susulan I dilakukan 21 hari setelah tanam dengan memberikan urea
dengan dosis sebanyak 150-200 kg/ha dan KCl dengan dosis sebanyak 100kg/ha. Pemupukan
sususlan II dilakukan 45 hari setelah tanam dengan dosis urea sebanyak
100-150 kg/ha
dan KCl dengan
dosis sebanyak 100 kg/ha. Aplikasi pemupukan
dialur pada bagian sisi kanan atau kiri tanaman kemudian ditutup kembali dengan
tanah.(Samadi,
2007)
Hama dan Penyakit
Menurut Pitojo (2004), hama dan penyakit penting yang menyerang tanaman kentang antara lain:
1.
Ulat
Tanah (Agrotis ipsilon Hfn.)
Ulat
tanah terbentuk berwarna kelabu, cokelat, atau hitam dengan garis-garis yang
berwarna lebih terang di tengah-tengah punggung. Ulat tanah menyerang tanaman
kentang dengan memotong batang tanam muda sampai dengan putus. Ulat tanah juga
memakan daun tanaman dan meninggalkan bekas kerusakan pada daun. Pengendalian
ulat tanah dilakukan dengan secara mekanis yaitu dengan membunuh ulat yang
diketahui menyerang tanaman. Pengendalian kimiawi dilakukan dengan penyemprotan
larutan insektisida, serta dengan aplikasi furadan pada saat pengolahan tanah.
2. Aphid (Myzus persicae)
Aphid
(kutu daun) merupakan serangga yang berperan sebagai perantara penularan
penyakit virus PVA, PVY, PVM, dan PLRV. Serangga tersebut berukuran kecil yaitu
memiliki panjang tubuh antara 0,6–3 mm. Tubuh aphid berwarna hijau atau hijau
pucat, dan kuning atau jingga. Gejala kerusakan yang ditimbulkan oleh aphid yaitu
terbentuknya bercak putih pada daun, dan bekas tempat isapan oleh nimfa berubah
warna menjadi kekuning-kuningan, akhirnya layu dan mati.
3.
Anjing Tanah
(Gryllotalpa africana.)
Anjing
tanah dikenal juga dengan nama orong-orong, gaang, atau mole crickets. Tubuh hewan tersebut berwarna merah, terdiri dari
kepala, toraks, dan abdomen. Anjing tanah tinggal di bawah permukaan tanah dan
membuat lorong-lorong di dekat permukaan tanah untuk mencari makanan. Anjing
tanah memakan hewan-hewan di dalam tanah dan sisa tanaman, dan umbi-umbian.
Serangan anjing tanah terhadap umbi kentang menyebabkan umbi berlubang-lubang
tidak beraturan.
4. Penghisap Daun (Thrips palmy)
Hama
thrips merupakan serangga berwarna cokelat sampai hitam dan mampu bergerak
lincah, karena hama tersebut relatif kecil sehingga hanya gejalannya saja yang
nampak. Gejala kerusakan akibat serangan hama thrips yaitu adanya
goresan-goresan putih atau kecoklatan pada daun, serangga menghisap cairan daun
menyebabkan permukaan daun keriput ke atas, dan pucuk tanaman mengering.
Pengendalian hama thrips dilakukan dengan penyemprotan larutan insektisida.
5.
Penyakit
Busuk daun (Phytopthora infestans)
Serangan
penyakit busuk daun terjadi pada kondisi lingkungan dingin, berkabut, lembap
atau musim hujan. Mula-mula terjadi serangan pada permukaan bawah daun, daun busuk
berwarna abu-abu sampai kehitaman dan basah, di bawah permukaan daun bagian
bawah tampak miselum berwarna abu-abu, umbi terserang menjadi busuk, mengeras,
berwarna kehitaman sampai kecoklatan dan tangkai daun dan batang menjadi busuk
berwarna hitam dan mengering. Pengendalian penyakit busuk daun dapat dilakukan
baik secara preventif yaitu dengan
penyemprotan fungisida yang berbahan aktif mancozeb
maupun kuratif yaitu dengan mencabut tanaman yang terkena penyakit busuk
daun.
6.
Layu
Fusarium ( Fusarium oxysporum)
Tanaman
yang terkena penyakit layu fusarium menunjukan gejala yaitu kelayuan terjadi
pada sebagian cabang dan daunnya menguning, ketika batang dibelah xylem tampak
berwarna cokelat, umbi yang terbentuk menjadi busuk dan berwarna cokelat.
Pengendalian penyakit layu fusarium yaitu dengan aplikasi fungisida yang
berbahan aktif Mancozeb.
Penyakit yang disebabkan karena serangan virus yaitu Potato Leaf Roll Virus (PLRV) menyebabkan daun menggulung, Potato Virus X (PVX) menyebabkan mosaik
laten pada daun, Potato Virus Y (PVY) menyebabkan mosaik atau nekrosis
lokal, Potato Virus A (PVA)
menyebabkan mosaik lunak, Potato Virus M (PVM) menyebabkan
mosaik menggulung, dan Potato Virus S (PVS) menyebabkan
mosaik lemas. Penyebaran virus dilakukan oleh peralatan pertanian, kutu daun Aphis spiraecola, A. gossypii dan Myzus
persicae, kumbang Epilachna dan Coccinella dan nematoda. Pencegahan dan pengendalian
dilakukan dengan menanam bibit bebas virus, membersihkan peralatan, memangkas, membakar tanaman sakit, dan melakukan pergiliran tanaman.
Panen
Menurut
Samadi (2007), umur panen tanaman kentang berkisar
antara 90-180 hari, tergantung varietasnya. Varietas kentang genjah, umur panen
90-120 hari, varietas medium 120-150 hari, dan varietas dalam 150-180 hari.
Umur panen juga dipengaruhi oleh keadaan iklim setempat. Kondisi iklim yang
dingin di bawah
150C pada awal pertumbuhan dapat memperlambat pertunasan sehingga
memperpanjang masa pertumbuhan dan umur panen menjadi lebih panjang. Kentang
sudah dapat dipanen apabila daun-daun tanaman telah berubah warna dari hijau
menjadi kuning merata, batang tanaman agak mengering dan kulit umbi sudah kuat,
tidak mudah lecet, sehingga tidak gampang terluka jika terkena gesekan dan tidak mudah terinfeksi. Umbi dipanen dengan
cara menggali guludan dengan cangkul atau garpu secara hati-hati supaya tidak
melukai umbinya. Umbi diangkut ke
atas tanah dan dibiarkan di atas guludan selama 2-3 jam supaya umbi menjadi kering.
Pascapanen
Hama
dan penyakit tanaman tidak hanya menyerang di kebun, tetapi masih dapat
menyerang hasil panen dalam perjalanannya sampai ke konsumen, bahkan ancaman
kerusakan tidak hanya terjadi akibat serangan hama penyakit, tetapi juga karena
faktor lain seperti faktor fisiologis dan kerusakan mekanis. Kerugian akibat
serangan hama atau penyakit dan faktor-faktor lain setelah panen akan meningkat,
apabila tidak ada penanganan
yang baik. Penanganan
pascapanen tanaman
kentang yaitu pembersihan, sortasi,
grading, penyimpanan, pengemasan, dan
pengangkutan.
(Sunarjono, 2007)
|
Kebutuhan
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
TAHUN PERTAMA
I. Biaya Investasi
a. Mesin
Pompa
b. Mesin
Semprot
|
1 Set
1 Set
|
3.000.000
3.000.000
|
3.000.000
3.000.000
|
Jumlah (1)
|
|
|
6
.000.000
|
II. Biaya Opersional
|
|
|
|
a.Alat dan Bahan
|
|||
1. Sewa
Lahan
|
10.000
m2
|
3.125.000/ha
|
3.125.000
|
2.
Umbi Bibit
|
2282
kg
|
14.000/kg
|
31.948.000
|
3.
Pupuk Kandang
|
20
ton/ ha
|
500/kg
|
10.000.000
|
4.
Pupuk An-organik
a. Za
b. SP-36
c. KCL
|
600 kg/ ha
600 kg/ha
300
kg/ha
|
1800/
kg
1800
/kg
3600/kg
|
1.080.000
1.080.000
1.080.000
|
5. Furadan
|
15 kg
|
18.000/liter
|
270.000
|
6. Insektisida
|
22,4
liter
|
49.000/250
ml
|
4.390.000
|
7. Fungisida
|
22,4 g
|
98.000/kg
|
2.195.000
|
8. Perekat
|
22,4 liter
|
25.000/
liter
|
560.000
|
9. PPC
|
12,8
liter
|
60.000/
liter
|
768.000
|
10. Mulsa
MPHP
|
12 Roll
|
420.000/roll
|
5.040.000
|
11. Ajir
|
50714/
ha
|
20/
ajir
|
1.014.280
|
12. Semat
|
12
lnjr/ ha
|
6.000/
lenjeur
|
72.000
|
13. Tali
Rapia
|
4
Gulung
|
16.000/
gulung
|
64.000
|
14. Bahan
Bakar
|
28 l/
siklus
|
4500/
liter
|
126.000
|
15. Waring
|
500/
Ha
|
1300/
Waring
|
650.000
|
Jumlah (2a)
|
|
|
63.462.280
|
b.Biaya Tenaga Kerja
|
|||
1. Pengolahan
Tanah
|
10.000
m2
|
1.125.000/ha
|
1.125.000
|
2. Pembuatan
Bedengan
|
64 HOK
|
15.000/HOK
|
960.000
|
3. Pemupukan
Dasar
|
32 HOK
|
15.000/HOK
|
480.000
|
4. Pemasangan
Mulsa
|
25 HOK
|
15.000/HOK
|
375.000
|
5. Pembuatan
Lubang Tanam
|
12 HOK
|
15.000/HOK
|
180.000
|
6. Penanaman
dan pembumbunan
|
64 HOK
|
15.000/HOK
|
960.000
|
7. Pemasangan
Ajir dan Pengikatan Tanaman
|
32 HOK
|
15.000/HOK
|
480.000
|
8. Aplikasi
Pestisida ( 14 Kali)
|
56 HOK
|
15.000/HOK
|
840.000
|
9. Penyiraman
|
56 HOK
|
15.000/HOK
|
840.000
|
10. Bongkar
Ajir dan Pemangkasan
|
18 HOK
|
15.000/HOK
|
270.000
|
11. Panen
|
72 HOK
|
15.000/HOK
|
1.080..000
|
Jumlah (2b)
|
|
|
7.590.000
|
Jumlah biaya opersional ( 2a + 2b)
71.052.280
|
Deskripsi Tanaman Kentang Varietas Granola
(Solanum tuberosum L.)
1.
Asal :
Introduksi Jerman Barat
2.
Klon : Granola
3.
Umur : 110-115 hari
4.
Tinggi Tanaman : 60-70 cm
5.
Penampang Batang : Segi lima
6.
Bentuk Daun : Oval
7.
Sayap Batang : Oval
8.
Permukaan Bawah Daun : Berkerut
9.
Kedalaman Mata Umbi : Dangkal
10. Warna
Batang : Hijau
11. Warna
Daun : Hijau
12. Warna
Urat Daun :
Hijau Muda
13. Warna
Benang Sari : Kuning 5 buah
14. Warna
Putik : Putih
15. Warna
Daging Umbi : Kuning-Putih
16. Jumlah
Tandan Bunga : 2-5 Buah
17. Kandungan karbohidrat : 20%
18. Ketahanan
Penyakit : Tahan PVA,
PLRV, agak peka terhadap
Layu Bakteri dan Busuk Daun
19. Produktivitas : 20-26 ton/ha
20. Kadar
Air :
30%
21. Kegunaan : Kentang
Sayur
Sumber: Surat Kepmentan No.
444/KPTS.TP.240/6/1993 tanggal 25 Juli 1993 dalam Rukmana (2002).
Mohon ijin untuk mengkopinya, untuk di infokan lagi kepada yang lain. terima kasih
BalasHapusmohon daftar pustakanya di publik jg..trims
BalasHapusijin copy
BalasHapusArtikel sangat membatu
BalasHapusArtikel sangat lengkap..mantap
BalasHapusMantap
BalasHapusarrtikel dan keterangan sangat lengkap
BalasHapusMakasih sangat bermangfaat
BalasHapusterima kasih sudah berbagi informasinya, kapan update blognya lagi kak?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusituDomino - Agen Sakong Online | Bandar66 | Capsa Susun | Bandar Poker | Judi Domino99 | BandarQ | AduQ | Poker Texas
BalasHapusIndonesia
Agen Judi Online Terpercaya dan Terbaik di Indonesia
Menyediakan berbagai macam permainan Judi Kartu Online Terlengkap
1 ID untuk 9 Permainan yang disediakan oleh Situs ituDomino
• AduQ
• Poker
• BandarQ
• Domino99
• Bandar 66
• Capsa Susun
• Bandar Poker
• Bandar Sakong
• Perang Baccarat
• Bonus Cashback 0.3% (dibagikan 2x setiap Minggunya)
• Bonus Refferal 20% (dibagikan setiap Minggunya seumur hidup)
• Customer Service 24 Jam Nonstop
• Support Bank Lokal Indonesia (BCA, BNI, BRI, Mandiri, Danamon, Permata Bank)
• Pusat Bantuan Sikabur
• Pusat Bantuan ituDomino
• Deposit Via Pulsa, OVO & Gopay
LINE : ituDomino
WECHAT : CS_ituDomino
TELEGRAM : @ituDomino
WHATSAPP : +855.8933.9786
lengkap sekali infonya yah kak
BalasHapusElever Media Indonesia