Kamis, 24 November 2011

BUDIDAYA JAMUR MERANG


Morfologi Jamur

Jamur  atau disebut thalus adalah tumbuhan yang tidak berklorofil tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Tubuh jamur ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak serta merupakan organisme heterotrof saprofitik yang berarti hidupnya tergantung dari zat-zat organik yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh pemiliknya (Yusriani, 2007).
Jamur dapat berguna bagi manusia, namun dapat pula merugikan, salah satu jamur yang menguntungkan bagi manusia adalah jamur merang (Volvariella vollaceae). Jamur merang dapat tumbuh dengan baik jika syarat tumbuhnya dapat dipenuhi, seperti lokasi penanaman jamur harus terlindung dari angin yang kencang, banyaknya curah hujan, cahaya matahari tidak langsung yang akan berpengaruh terhadap sirkulasi udara, suhu udara minimum antara 20-280 C, kelembaban udara yang dibutuhkan sekitar 80-90%, dan jamur merang dapat tumbuh baik pada daratan rendah sampai sedang (Hagutami, 2001).

Jenis-jenis Jamur

Agus (2002) menyatakan bahwa terdapat sepuluh jenis jamur yang baik dikonsumsi masyarakat, antara lain Jamur Kancing atau Champignon (Agaricus bisporus), Jamur Tiram (Pleurotus sp.), Jamur Merang (Volvariella volvaceae), Jamur Shiitake (Lentinus edodes), Jamur Kuping (Auricularia polytrich), Jamur Enokitake (Flammulina velutipes), Jamur Maitake (Griofola frondosa), Jamur Matsutake (Tricholoma matsutake(S.lto et lmai) Sing.), Jamur Truffle (Tuber magnatum), dan Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum). Total produksi jamur dunia sekitar 16 % berupa jamur merang.
Jamur merang atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh merupakan salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis dan subtropis. Jamur ini telah lama dibudidayakan sebagai bahan pangan karena spesies ini termasuk golongan jamur yang paling enak rasanya dan mempunyai tekstur yang baik (Agus, 2002).
Jamur disukai tidak hanya karena rasanya yang lezat tetapi juga dipercaya kaya manfaat. Jamur memang punya nilai plus tersendiri dibandingkan dengan daging. Daging sangat erat kaitannya dengan masalah lemak atau kandungan kolesterol, tetapi jamur sebaliknya bebas kolesterol serta kaya serat, vitamin, dan mineral. Jamur merang dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit, antara lain berguna bagi penderita diabetes dan penyakit kekurangan darah, bahkan dapat mengobati kanker. Kandungan gizi jamur merang ditunjukan pada Tabel 1.
     Tabel 1. Kandungan Gizi Jamur Merang.
Senyawa
Persentase
Protein
Lemak
Karbohidrat
Asam lemak bebas
Kadar serat
5- 26,49 %
0,69 %
8,7 %
16,35 %
13,4 %
Kadar abu
4,05 %
Sumber: Yusriani (2007).

Jamur Merang (Volvariella volvaceae)

Taksonomi Jamur Merang

Taksonomi dari jamur merang adalah sebagai berikut:
Divisi           : Fungi
Kelas            : Basidiomycetes
Subkelas      : Homobasidiomycetes
Ordo                        : Agricales
Famili           : Pluteaceae
Genus          : Volvariella
Spesies         : Volvariella volvaceae

Teknik Budidaya Jamur Merang

Suradji (2004) menyatakan bahwa teknik budidaya jamur merang di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu budidaya jamur merang secara tradisional dan modern. Secara umum, ada empat tahapan yang harus dilakukan dalam budi- daya jamur merang, yaitu isolasi, pembuatan bibit, penanaman dan pemanenan, serta pengolahan. Seseorang dapat melakukan bisnis jamur hanya pada salah satu tahap saja atau melakukan keempat tahap budidaya jamur merang, hal ini tergantung pada tingkat keahlian dan modal yang dimiliki. Keempat tahapan budidaya jamur merang adalah sebagai berikut:
1.              Tahap Isolasi
Tahap isolasi jamur dilakukan sampai diperoleh kultur murni atau biakan murni. Tahap ini diperlukan teknologi khusus yang hanya dapat dikerjakan oleh ahli mikrologi, ahli mikrobiologi, atau teknisi di bawah pengawasannya. Cara penyimpanan dan pemeliharaan biakan murni atau kultur sediaan merupakan tanggung jawab bank miselium atau pengumpul biakan. Petani jamur atau pembuat bibit sebaiknya mendapatkan biakan murni dari bank miselium dan penangkar biakan murni.
Suatu bank miselium mampu menyediakan biakan yang terjamin kemur-niannya dan teruji kemampuan produksinya, baik kualitas maupun kuantitas. Pengusaha jamur atau bibit jamur yang besar biasanya memiliki bank miselium mini sendiri. Biakan awal tetap harus berasal dari bank miselium yang diakui agar terhindar dari kontaminasi dan kemunduran sifat genetiknya.
2.              Tahap Pembuatan Bibit
Biakan murni dari bank miselium atau pengoleksi biakan, tahap selanjutnya adalah pembuatan bibit (spawn). Bibit jamur yang dimaksud adalah miselium jamur (berupa benang-benang halus) yang tumbuh pada media yang cocok. Media yang digunakan biasanya berasal dari limbah pertanian, limbah industri, atau hasil industri.
Petani atau pengusaha jamur dalam skala kecil disarankan agar membeli bibit dari pengusaha bibit karena akan lebih menguntungkan, sementara petani atau pengusaha dalam skala besar akan lebih menguntungkan bila dapat me-   nyediakan bibit sendiri, bahkan biakan murni sendiri. Guna keperluan tersebut tentunya harus dibutuhkan tenaga ahli mikrologi atau mikrobiologi.
Pembuat bibit jamur merang di negara lain biasanya mendepositokan biakan murni (biakan awal) pada bank miselium yang telah diakui. Biakan murni harus disimpan dengan cara yang tepat sehingga sifat aslinya tidak berubah dan dapat diambil bila sewaktu-waktu diperlukan.
3.              Tahap Penanaman dan Pemanenan
Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan penanaman dan pemanenan jamur, bibit jamur ditanam pada media tumbuh untuk pertumbuhan jamur. Media tumbuh untuk jamur sangat beragam. Jamur kuping dan jamur shiitake biasanya menggunakan batang kayu sebagai media tumbuh, sementara untuk jamur merang  media tumbuh yang baik adalah jerami padi, daun pisang, eceng gondok, dan sebagainya, baik yang telah dikomposkan maupun belum. Biasanya untuk mengurangi resiko kontaminasi, petani atau pengusaha kecil dalam budidaya jamur merang akan mulai dari tahap penanaman dan pemanenan.
4.              Tahap Pengolahan
Tahap terakhir dari rangkaian budidaya jamur merang adalah pengolahan dan pengawetan hasil panen. Jamur merang biasanya dipasarkan dalam keadaan segar atau dalam kaleng. Pengetahuan yang khusus diperlukan untuk aspek penyimpanan, karena jamur terutama merang dalam keadaan segar hanya dapat bertahan 1-2 hari saja, kemudian jamur akan mudah rusak dan busuk.

Tabel Lampiran 1. Analisis Usaha Tani Budidaya Jamur Merang.
Kebutuhan Biaya Investasi
Harga (Rp)
Bambu 250 batang @ Rp 7.000
Styreoform 125 lembar @ Rp 19.000
Plastik PE 30 Kg @ Rp 30.000
Paku    10 cm 30 Kg @ Rp 12.000
               5 cm 5 Kg @ Rp 12.000
Tambang kecil 7 Kg @ Rp 32.000
Tambang sedang 2 Kg @ Rp 32.000 
Roda  
Drum   2 buah @ Rp 100.000
Paralon besi 2 buah @ Rp 36.000      
Selang 20 m @ Rp 8.000
Pompa air                   
Sumur 
Timbangan 15 Kg
Ember 3 buah @ Rp 15.000  
Bak 2 buah @ Rp 25.000      
Keranjang 2 buah @ Rp 7.000
Terpal 6x8 m 2 buah @ Rp 180.000  
Peralatan listrik (lampu, stop kontak, kabel, dll)
Tenaga kerja pembuatan kubung (borongan)
Rp 1.750.000
Rp 2.375.000
Rp 900.000
Rp 360.000
Rp 60.000
Rp 224.000
Rp 64.000
Rp 500.000
Rp 200.000
Rp 72.000
Rp 160.000
Rp 350.000
Rp 600.000
Rp 100.000
Rp 45.000
Rp 50.000
Rp 14.000
Rp 360.000
Rp 800.000

Rp 1.500.000
Total Biaya Investasi
Rp 10.484.000
Kebutuhan Biaya Operasional
Harga (Rp)
Jerami 300 ikat  @ Rp 1.000
Kapas 250 Kg @ Rp 750
Dedak 150 Kg @ Rp 1.500
Kapur  2 karung @ Rp 30.000
Kayu bakar 1 m kubik
Thaiching
Thermometer   3 buah @ Rp 10.000  
Gula 2 Kg @ Rp 12.000
Bibit 70 log @ Rp 2.000
Tenaga kerja pencelupan sampai memasukkan media (borongan)
Tenaga kerja penanaman dan pemeliharaan 2,6 HOK @ Rp 15.000
Tenaga kerja panen 8 HOK @ Rp 15.000
Tenaga kerja pasca panen 8 HOK @ Rp 15.000
Tenaga kerja pembongkaran media (borongan)
Rp 300.000
Rp 187.500
Rp 225.000
Rp 60.000
Rp 150.000
Rp 50.000
Rp  30.000
Rp 24.000
Rp 140.000
Rp 360.000

Rp 39.000

Rp 120.000

Rp 120.000

Rp 100.000

Total Biaya Operasional
Rp 1.905.500
Total Biaya Operasional x 24 musim panen
Rp 45.732.000
Total Biaya Investasi dan Operasional
Rp 56.216.000
Hasil Produksi 24 musim panen
Rp 108.000.000
Keuntungan 24 musim panen
Rp 51.784.000
BEP volume produksi
3.123,11 Kg
BEP harga produksi
Rp 9.369,33/Kg
(B/C) Ratio
0,92

4 komentar:

  1. infonya bermanfaat sekali gan, ilmu pertanian jadi bertambah

    BalasHapus
  2. Kenapa jamur merang ujungnya hitam2 mohon infonya pak

    BalasHapus

  3. Ebobet merupakan situs slot online via deposit pulsa aman dan terpercaya, Dengan menggunakan Satu User ID bisa bermain semua game dari Bola, Live Casino, Slot online, tembak ikan, poker, domino dan masih banyak yang lain.

    Sangat banyak bonus yang tersedia di ebobet di antaranya :
    Bonus yang tersedia saat ini
    Bonus new member Sportbook 100%
    Bonus new member Slot 100%
    Bonus new member Slot 50%
    Bonus new member ALL Game 20%
    Bonus Setiap hari 10%
    Bonus Setiap kali 3%
    Bonus mingguan Cashback 5%-10%
    Bonus Mingguan Rollingan Live Casino 1%
    Bonus bulanan sampai Ratusan Juta
    Bonus Referral
    Minimal deposit hanya 10ribu

    BalasHapus
  4. terima kasih banyak pak analisa jamur merangnya, saya juga sudah praktek jamur merang dan berhasil tumbuh

    BalasHapus